Selasa, 02 Juni 2009

Tips Kecantikan Merawat Rambut Sehat

Debu, panasnya sinar matahari atau seringnya rambut terkena zat- zat kimia yang bisa merusak rambut, membuat rambut kita nggak sehat dan rusak.

Ugh, parahnya lagi sekarang orang lebih banyak ngasih perhatian sama rambutnya hanya untuk kebutuhan ikut trend saja, kayak ganti-ganti warna cat rambut, rebonding, smoothing atau usaha lainnya biar nggak di cap ketinggalan zaman.

Stop! Mulai sekarang jangan cuma mikirin hal- hal yang bagus untuk tampak luarnya saja, tapi lebih perhatikan kesehatan rambut kamu dengan cara dan memakai bahan- bahan alami yang nggak bakal merugikan aset kita yang satu ini.

Rajin menyisir rambut

Menumpuknya aktivitas sehari- hari mulai dari sekolah, les, ekskul, dan kegiatan lainnya membuat kita lupa buat menyisir rambut kita. Mereka yang punya rambut panjang, praktisnya tinggal mengikat rambut saja kalau rambut dalam keadaan berantakan. Apalagi mereka yang berambut pendek, pasti malas menyisir rambutnya karena merasa mudah diatur.

Please, jangan malas lagi buat menyisir rambut ya, karena dengan menyisir rambut, selain rambut kita terlihat rapi, cara ini juga bisa melancarkan peredaran darah di kepala kita. Jika peredaran darah lancar, maka akan berpengaruh pada pertumbuhan rambut kita yang lebih sehat.

Biarkan Rambut Bebas

Ini peringatan buat yang punya rambut panjang dan selalu mengikatnya. Memang sih, panasnya udara di siang hari, membuat kita gerah dan nggak nyaman buat beraktivitas. Tapi ingat ya jangan sepanjang hari rambut kita diikat, karena akan menghambat peredaran darah sekitar kepala kita. Nah, kalau hal ini terjadi, maka kita akan gampang terserang sakit kepala. Jadi jangan salah loh, rambut juga bisa menjadi salah satu penyebab timbulnya sakit kepala.

Kembali ke Alam

Sampai kapanpun yang namanya asli ciptaan Tuhan pasti yang terbaik buat kita. Begitu juga dengan bahan alami yang bisa kita gunakan untuk menyehatkan rambut kita, dijamin nggak ada efek samping yang merugikan buat rambut kita.

Sumber: evelynpriscilia.wordpress.com

1 komentar: